
Jangan Biasakan Mencontek!!
Daftar Isi
Menghadapi musim Ujian akhir atau dalam bahasa Malaysia disebut Peperiksaan akhir atau dalam bahasa Inggris di sebut Final exam banyak mahasiswa yang menghadapinya dengan santai atau ada pula yang sangat khawatir kalau-kalau mereka tidak bisa mengerjakan lembar per lembar kertas soalan ujian. Adalah perkara yang wajar dan tidak asing lagi bagi mahasiswa (Tidak hanya Indonesia, mahasiswa internasional disini juga) untuk mencari jalan pintas dalam memecahkan kebuntuan mereka atas kekhawatiran mereka jikalau tidak bisa mengerjakan soal-soal ujian dalam ujian akhir.
Di atas meja belajar mereka bukannya membaca materi yang akan di ujiankan malah menyiapkan secarik kertas kecil berisikan contekan terkait mata pelajaran yang akan di hadapi. Atau kalau tidak sempat membuat kebetan, mencontek just in time adalah opsi kedua yang akan dilakukan. Sungguh ini bukanlah akhlak terpuji seorang muslim dan muslimah. Karena perbuatan mencontek (dalam mata kuliah apapun) adalah termasuk kedalam kategori perbuatan curang yang mana Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam mengingatkan kita terhadap pelaku curang ini:
“Barangsiapa yang mencurangi kami maka bukan dari golongan kami.”( HR. Muslim, kitab Al-Iman )
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz: “Ini mencakup semua bentuk kecurangan dalam mu’amalah dan ujian, mencakup pula materi bahasa inggris dan lainnya. Maka para mahasiswa dan mahasiswi tidak boleh berbuat curang dalam semua materi karena keumuman hadits tersebut. Hanya Allah lah sumber petunjuk.” [Al-Fatawa, Kitab Ad-da’wah, hal. 58, Syaikh Ibnu Baz]
Karena itu saya menasihatkan untuk pribadi dan teman-teman untuk takut kepada Allah. Sesungguhnya setiap kelakuan yang kita kerjakan ada yang mencatatnya dan akan ada balasannya kelak.
Adapula dampak-dampak buruk akibat dibiasakan mencontek:
1. Menjadi bodoh
Orang yang membiasakan diri dengan mencontek maka standard keilmuannya atau pemahamannya terhadap subject tersebut akan sangat lemah, sehingga ketika disuruh menjelaskan ulang jawaban dia walhasil ia tidak akan bisa untuk menjawabnya untuk kedua kali dan jadilah ia orang bodoh yang tidak mempunyai ilmu apapun kecuali ilmu mencontek.
2. Tidak percaya diri
Mungkin ada kejadian ketika pelaku nyontek telah sadar dan bertobat dari kebiasaan buruknnya kemudian dia mencoba untuk belajar pada malam hari sebelum ujian, dan di tengah-tengah ujian dia ragu dengan jawabannya sendiri akhirnya terbesit keinginan untuk melihat jawaban temannya (padahal belum tentu jawaban temannya benar). Ini di karenakan mencontek yang dijadikan kebiasaan. Seorang dosen saya mengatakan: “kebiasaan membenarkan kesalahan” mungkin ini bisa disangkut pautkan dengan masalah mencontek. Allahul musta'an
3. Cikal bakal koruptor
Sudah tidak asing masalah koruptor di Indonesia termasuk kedalam masalah utama yang dinilai perlu diberantas. Maka mustahil untuk memberantasnya jika kelakuan pelajarnya saja sudah sangat memprihatinkan. Dasar sifat seorang koruptor adalah curang, ini bisa di mulai dari masa-masa pendidikan yang selalu mencontek ketika ujian dll. Kemudian beralih kesifat pencuri, yaitu mulai berani tidak amanah kepada amanat yang dibebankan kepadanya dengan mencuri uang yang bukan menjadi haknya. Padahal Allah mengancam pelaku pencurian dengan potong tangan (jika hasil curian lebih dari ¼ dinar), sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wasalam:
“Allah melaknat pencuri yang mencuri seutas tali lalu tangannya dipotong, dan yang mencuri sebutir telur lalu tangannya dipotong.” (HR. Al-Bukhari (12/94), Muslim (1687)
Dan masih banyak lagi dampak-dampak buruk yang akan mengikuti seiring dibiasakannya mencontek ketika tengah ujian.
Maka dari itu segeralah bertakwa kepada Allah! Sungguh segalanya akan dipertangung jawabkan di hadapan Allah ta’ala.
Saran dari saya:
Bersabarlah dalam menghadapi musim ujian akhir ini, perbanyak berdoa kepada Allah dan jangan memnita selain kepada-Nya serta jangan mudah berputus asa. Allah berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS.Al-Baqarah: 153)
Di atas meja belajar mereka bukannya membaca materi yang akan di ujiankan malah menyiapkan secarik kertas kecil berisikan contekan terkait mata pelajaran yang akan di hadapi. Atau kalau tidak sempat membuat kebetan, mencontek just in time adalah opsi kedua yang akan dilakukan. Sungguh ini bukanlah akhlak terpuji seorang muslim dan muslimah. Karena perbuatan mencontek (dalam mata kuliah apapun) adalah termasuk kedalam kategori perbuatan curang yang mana Rasulullah Shalallahu’alaihi wassalam mengingatkan kita terhadap pelaku curang ini:
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا
“Barangsiapa yang mencurangi kami maka bukan dari golongan kami.”( HR. Muslim, kitab Al-Iman )
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz: “Ini mencakup semua bentuk kecurangan dalam mu’amalah dan ujian, mencakup pula materi bahasa inggris dan lainnya. Maka para mahasiswa dan mahasiswi tidak boleh berbuat curang dalam semua materi karena keumuman hadits tersebut. Hanya Allah lah sumber petunjuk.” [Al-Fatawa, Kitab Ad-da’wah, hal. 58, Syaikh Ibnu Baz]
Karena itu saya menasihatkan untuk pribadi dan teman-teman untuk takut kepada Allah. Sesungguhnya setiap kelakuan yang kita kerjakan ada yang mencatatnya dan akan ada balasannya kelak.
Adapula dampak-dampak buruk akibat dibiasakan mencontek:
1. Menjadi bodoh
Orang yang membiasakan diri dengan mencontek maka standard keilmuannya atau pemahamannya terhadap subject tersebut akan sangat lemah, sehingga ketika disuruh menjelaskan ulang jawaban dia walhasil ia tidak akan bisa untuk menjawabnya untuk kedua kali dan jadilah ia orang bodoh yang tidak mempunyai ilmu apapun kecuali ilmu mencontek.
2. Tidak percaya diri
Mungkin ada kejadian ketika pelaku nyontek telah sadar dan bertobat dari kebiasaan buruknnya kemudian dia mencoba untuk belajar pada malam hari sebelum ujian, dan di tengah-tengah ujian dia ragu dengan jawabannya sendiri akhirnya terbesit keinginan untuk melihat jawaban temannya (padahal belum tentu jawaban temannya benar). Ini di karenakan mencontek yang dijadikan kebiasaan. Seorang dosen saya mengatakan: “kebiasaan membenarkan kesalahan” mungkin ini bisa disangkut pautkan dengan masalah mencontek. Allahul musta'an
3. Cikal bakal koruptor
Sudah tidak asing masalah koruptor di Indonesia termasuk kedalam masalah utama yang dinilai perlu diberantas. Maka mustahil untuk memberantasnya jika kelakuan pelajarnya saja sudah sangat memprihatinkan. Dasar sifat seorang koruptor adalah curang, ini bisa di mulai dari masa-masa pendidikan yang selalu mencontek ketika ujian dll. Kemudian beralih kesifat pencuri, yaitu mulai berani tidak amanah kepada amanat yang dibebankan kepadanya dengan mencuri uang yang bukan menjadi haknya. Padahal Allah mengancam pelaku pencurian dengan potong tangan (jika hasil curian lebih dari ¼ dinar), sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu’alaihi wasalam:
“Allah melaknat pencuri yang mencuri seutas tali lalu tangannya dipotong, dan yang mencuri sebutir telur lalu tangannya dipotong.” (HR. Al-Bukhari (12/94), Muslim (1687)
Dan masih banyak lagi dampak-dampak buruk yang akan mengikuti seiring dibiasakannya mencontek ketika tengah ujian.
Maka dari itu segeralah bertakwa kepada Allah! Sungguh segalanya akan dipertangung jawabkan di hadapan Allah ta’ala.
Saran dari saya:
Bersabarlah dalam menghadapi musim ujian akhir ini, perbanyak berdoa kepada Allah dan jangan memnita selain kepada-Nya serta jangan mudah berputus asa. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.