• Beranda
  • Akhlaq
  • aljazeera
  • alquran
  • Amalan
  • Anak - anak
  • Aqidah
  • BANTAHAN
  • Berita
  • Bid'ah
  • CATATAN PRIBADI
  • Cinta
  • Doa
  • Dunia muslim
  • fatwa
  • FATWA ULAMA
  • Fiqh
  • FIQIH
  • Gaza
  • hijab
  • HIZBIYYAH
  • Hukum
  • ibadah
  • imam
  • Jenazah
  • Jihad
  • Keistimewaan Al-Qur'an
  • Kiamat
  • KISAH
  • kisah nyata
  • Kurban
  • Lailatul Qadr
  • LAIN-LAIN
  • madzhab
  • Muslimah
  • nasihat
  • Niat
  • Nikah
  • pendidikan
  • PENYEJUK HATI
  • Puasa
  • puisi
  • Remajaku
  • Renungan
  • Risalah Ulama
  • ru'yah
  • Safar
  • saudara
  • Sholat
  • suap
  • Surga
  • tatacara
  • taubat
  • Tauhid
  • Tazkiyatun Nufus
  • tips jitu
  • ulama
  • Yahudi

Tausyiah

Berpegang Pada Al-qur'an dan Sunnah

    • Beranda
    • Contact
    • Disclaimer
    • Tentang Kami
    • Terms of Service
    • Privacy Policy

    Postingan Populer

    Keagungan peranmu dalam hidupku ya Umii

    Muslimah
    Minggu, Februari 10, 2013
    0

    Jangan Biasakan Mencontek!!

    CATATAN PRIBADI
    Minggu, November 01, 2009
    0

    Peran penting teman dalam hidup kita

    Akhlaq
    Minggu, Februari 10, 2013
    0

    Pede Dong jadi Remaja Muslim!

    Remajaku
    Sabtu, Oktober 22, 2011
    0

    Antara Ucapan Syukran dan Jazakallahu Khairan

    FATWA ULAMA
    Jumat, Oktober 30, 2009
    0

    HUKUM SEPUTAR SUAP DAN HADIAH

    Hukum suap
    Selasa, Desember 09, 2008
    2

    Inilah Sepak Terjang Neo Khawarij DI/TII (6): Tafsir Ayat Hijrah

    Aqidah HIZBIYYAH
    Senin, Februari 22, 2010
    0
    Author
    oracle
    Tautan disalin ke papan klip!
    Share Posts "Cinta Karena Allah Terhadap Lawan Jenis"
  • Salin link
  • Simpan Ke Daftar Bacaan
  • Bagikan ke Facebook
  • Bagikan ke Twitter
  • Bagikan ke Pinterest
  • Bagikan ke Telegram
  • Bagikan ke Whatsapp
  • Bagikan ke Tumblr
  • Bagikan ke Line
  • Bagikan ke Email
  • HomenasihatCinta Karena Allah Terhadap Lawan Jenis
    Cinta Karena Allah Terhadap Lawan Jenis

    Cinta Karena Allah Terhadap Lawan Jenis

    Simpan Postingan
    Para ulama ketika membahas hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan lainnya dengan sanad yang jayyid, Nabi bersabda ketika ada salah seorang shahabat yang mengatakan, “Aku mencintai fulan”, “Apakah Engkau telah memberitahukan rasa cintamu kepadanya?” “Belum”, jawab orang tersebut.
    “Jika demikian pergi dan temui orang tersebut dan sampaikan rasa cintamu kepadanya”, sabda Nabi.
    Akhirnya orang tersebut pergi dan menemui orang yang dimaksudkan lantas mengungkapkan rasa cinta [baca: simpatinya] kepadanya. Setelah itu dia kembali menemui Nabi dan menceritakan jawaban orang tersebut manakala mendengar ungkapan cinta yaitu “Ahabbakallahulladzi ahbabtani fihi” yang artinya semoga Allah zat yang menjadikanmu mencintaku karena mencinta dirimu.
    Nabi menyalahkan pengungkapan rasa cinta dan jawabannya.
    Sejumlah ulama yang men-syarah hadits ini menegaskan bahwa hal ini hanya berlaku untuk sesama jenis dan tidak berlaku jika beda jenis. Artinya hanya berlaku untuk laki laki dengan laki laki, perempuan dengan perempuan.
    Sedangkan laki laki dengan perempuan atau perempuan dengan laki laki mengatakan “aku mencintaimu karena Allah” sebagaimana fonemena yang bisa kita saksikan dan sering kita dengar diucapkan oleh penanya kepada ulama yang menyampaikan pengajian live di berbagai channel televisi di KSA, perbuatan semacam ini sebenarnya tidaklah diperbolehkan berdasarkan zhahir perkataan para ulama peneliti karena perbuatan semacam ini mengandung unsur ‘mencurigakan’ dan menyebabkan adanya sangkaan yang tidak tidak, sedangkan diantara prinsip syariat adalah  menutup pintu keburukan dan menjauhinya.

    Oleh karena itu kupesankan kepada seluruh kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan untuk bersikap hati hati dalam masalah semisal ini.
    Tidaklah terdapat dalam satu pun hadits, Nabi mengatakan kepada seorang shahabiah “aku mencintamu karena Allah” atau pun seorang shahabiah yang mengucapkan kata kata semacam ini kepada Nabi. Padahal mencintai Nabi adalah ibadah dan bernilai sebagai amal ketaatan. Setiap orang yang beriman memiliki kewajiban untuk mencintai Nabi.

    Intinya, yang terbaik adalah meninggalkan hal ini meski sebenarnya sejumlah ulama membolehkan hal ini jika tidak disertai adanya hal-hal yang mencurigakan sebagaimana fatwa yang dinukil dari sebagaian ulama besar zaman ini namun yang lebih tepat ucapan semacam ini hanya berlaku untuk sesama jenis saja. Inilah pendapat yang paling mendekati kebenaran.


    Uraian di atas adalah penjelasan Syaikh Dr Khalid al Mushlih, murid senior sekaligus menantu Syaikh Ibnu Utsaimin yang versi arabnya bisa disimak di sini:
    http://www.safeshare.tv/w/tdOAGmrmSC

    nasihat
    Sabtu, Februari 18, 2012 • 0 komentar
    Disclaimer: gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami di halaman ini.
    Tausyiah

    Your description here

    • Ikuti Blog
    Copyright ©2020 - 2021 🔥 Tausyiah.
    • Beranda
    • Cari
    • Posting
    • Trending
    • Tersimpan